Menolak Diam: Perlawanan Praktik Korupsi Di Lingkungan Sekolah
.jpg)
Sc: YT/Transparency International Indonesia Alif, Nisa, Dito, Satrio, dan Bondan merupakan siswa dan siswi di salah satu sekolah unggulan di Jogjakarta. Berawal dari keresahan Alif pada salah satu pengumuman di majalah dinding sekolah tentang ditiadakan wisuda kelulusan kelas III, Alif mengajak Satrio dan Bondan untuk mendapatkan jawaban dari kepala sekolah. Dalam perjalanan, mereka bertemu Nisa yang sedang protes kepada Pak Ridwan guru BP. Nisa protes terkait dicoretnya dana mengikuti perlombaan robotik tingkat nasional yang sebelumnya sudah dijanjikan oleh wakil kepala sekolah. Alih-alih mendapat jawaban dari kepala sekolah, Pak Ridwan malah menyuruh mereka untuk kembali ke ruang belajar. Dari situ, muncul pertanyaan besar kemana dana-dana tersebut disalurkan, padahal sudah dianggarkan dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) dan dibagikan laporannya tiap tahun kepada orang tua murid. Semua tindakan Alif, dkk. dalam film ini terasa khayali, atau sanga...